• RSS
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin

Jumat, 21 November 2014

Suami tdk perhatian, skt hati dg perkataan/perbuatansuami, penghasilan kurang, suasana rumah tdk menyenangkan biasanya dijadikan alasan untk melegalkan/ membenarkan tindakan seorang istri meninggalkan suaminya dg pergi menginap ke tempat lain (teman, saudara, kantor, orang tua dll) dg harapan dpt menyelesaikan masalah/ hny memberi pljrn kpd suami agar tdk mengulangi perbuatannya lagi.
                        
Tindakan isteri meninggalkan suami ini sering dianggap ringan / sepele oleh sebagian wanita yg tdk mengerti hukum islam tapi jika tindakan ini dilakukan terhadap seorang pria muslim yg paham hukum agama akan sangat fatal & berat akibatnya karena agama Islam melarang dg keras hal tersebut. Isteri meninggalkan rumah tdk akan menyelesaikan masalah justru akn memperberat masalah, suami akn mempunyai kesan istri lari dari tnggng jwb kewajiban sbg isteri, membuat suami menjadi sakit hati sehingga mnjd ringan untk menceraikannya serta menambah fitnah bagi diri sendiri & suaminya. Apalagi jika isteri pergi meninggalkan rumah krn dimarahi suami yg menasehatinya sungguh sangat berdosa krn perbuatan isteri ini akn di laknat oleh Allah & malaikatpun memarahinya (lihat Hadist Riwayat Abu Dawud dibawah).


 
"Setan selalu berusaha untk membujuk & mengajak manusia untk berbuat sesuatu yg tdk diridhoi Allah & rasulnya. Setan bernama Dasim tugasnya membujuk seorang isteri agar tdk taat kpd suami & mempengaruhi seorang isteri agar pergi meninggalkan rumah dg berbagai alasan untk membenarkan perbuatan diatas
meskipun sudah jelas bahwa perbuatan tersebut dilarang oleh Quran & Hadist. Alasan sakit hati krn perbuatan / perkataan suami, yg kadang dijadikan alasan isteri untk membenarkan tindakan meninggalkan rumah & suami. Seringkali ada Pihak ketiga (PIL) yg kadang menjadikan seorang isteri semangat meninggalkan suami meskipun tdk semuanya demikian. Pada Intinya seorang isteri tdk blh meninggalkan rumah tanpa izin suaminya, jadi meskipun dinasehati & kurang diperhatikan suami saat isteri dlm keadaan sakit bukan berarti bisa melanggar aturan Allah . Orang sakit kurang makan bukan berarti dia boleh mencuri makanan karena mencuri adalah dosa apapun alasannya.
 
Begitu juga sakit yg diberikan oleh Allah kepada seorang isteri sebagai pemberi peringatan dari Allah bukan berarti seorang istri boleh menyakiti hati suami dg pergi meninggalkan rumah & meninggalkan suaminya. Istri yg pergi dari rumah, meninggalkan suami menginap di t4 lain & meninggalkan suaminya dlm keadaan marah sedangkan suami tdk ridho apapun alasannya, bagi wanita yg mengerti hukuman Allah sangat berat pasti akan sangat menyesal & tdk akan pernah berani satu kalipun melakukannya krn jika seorang Isteri pergi meninggalkan rumah & suaminya artinya :
 
►. Isteri trsebut bkn seorang wanita yg baik . Isteri meninggalkan suami / pergi tnp izin suami bukanlh termasuk golongan wanita yg baik krn isteri yg baik akan menghormati pemimpinnya (suaminya). Pemimpin rumah tangga dlm Islam adlh suami bukan Isteri krn Suami mempunyai kedudukan setingkat lbh tinggi dari isterinya. & yg paling penting adlh suami tlah memberi makan maupun t4 tinggal bagi isterinya jadi sudah sewajarnya jika isteri berkewajiban untk taat pada suaminya selama suami menyuruh dlm kebaikan (bukan kemaksiatan) Firman Allah dlm surat An Nisa’ ayat 34 & Al Baqoroh ayat 228: Kaum laki-laki itu adlh pemimpin bagi kaum wanita, oleh krn Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita), & krn mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka Wanita yang saleh, ialah yg taat kpd Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tdk ada, oleh krn Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yg kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka & pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jln untk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (QS. An-Nisa 34)
 
Dan para wanita mempunyai hak yg seimbang dg kewajibannya menurut cara yg makruf. Akan tetapi para suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada isterinya. & Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana “ Surat Al Baqoroh ayat 228
 
Seorang isteri yang pergi meninggalkan rumah tnp izin suami dg alasan apapun & dlm kepergiannya tdk bermaksiatpun tetap saja termasuk wanita tdk baik (pembangkang) apalagi jika dia pergi dg berpakaian yg tdk sopan seperti wanita pada jaman Jahiliyah & Surat Al-Ahzab ayat 33 yaitu : Menetaplah di rumah kalian (para wanita ), & jangan berdandan sebagaimana dandanan wanita-wanita jahiliyah. Dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, & patuhilah (wahai para wanita) Allah & rasul-Nya. Sabda Nabi SAW : “Barangsiapa yg taat kepadaku maka ia telah taat kepada ALLAH, & barangsiapa yg tdk taat kepadaku maka berarti tdk taat kepada ALLAH.
 
Barangsiapa yg taat kepada Pimpinan (Islami) maka berarti ia telah taat kepadaku, & barangsiapa yg tdk taat kepada pimpinan (islami) maka berarti ia telah tdk taat kepadaku.” (HR Bukhari)
Jika seorang suami karena suatu hal (Penghasilan kurang, PHK, Kecelakaan dll) suami menjadi kurang / tdk dpt memberikan kewajibannya terhadap isteri bukan berarti isteri boleh meninggalkan suami / rumah, krn memang tdk ada hukum Islam yg membolehkan seorang Isteri meninggalkan suami tanpa izin krn faktor tersebut
 
►. Isteri meninggalkan rumah tanpa izin suami akan dilaknat oleh Allah & dimarahi oleh para malaikat. Sabda Rasullulah SAW : ”Hak suami terhadap isterinya adlh isteri tdk menghalangi permintaan suaminya sekalipun semasa berada di atas punggung unta , tdk berpuasa walaupun sehari kecuali dg izinnya, kecuali puasa wajib. Jika dia tetap berbuat demikian, dia berdosa & tdk diterima puasanya. Dia tdk boleh memberi, maka pahalanya terhadap suaminya & dosanya untuk dirinya sendiri. Dia tdk boleh keluar dari rumahnya kecuali dg izin suaminya. Jika dia berbuat demikian, maka Allah akan melaknatnya & para malaikat memarahinya kembali , sekalipun suaminya itu adlh orang yg alim.” (Hadist riwayat Abu Daud Ath- Thayalisi daripada Abdullah Umar)
 
►. Isteri meninggalkan suami sama saja dg menjerumuskan dirinya sendiri ke neraka krn suami berperan apakah isterinya layak masuk surga / neraka. Isteri pergi meninggalkan suami artinya dia tdk taat kpd suaminya padahal jika seorang isteri tahu bahwa taat pada suami bisa mengantar dia ke surga pastilah dia akan menyesal melakukan hal itu sesuai dg hadist Rasullullah SAW : Dari Husain bin Muhshain dari bibinya berkata: “Saya datang menemui Rasulullah SAW. Beliau lalu bertanya: “Apakah kamu mempunyai suami?” Saya menjawab: “Ya”. Rasulullah SAW bertanya kembali: “Apa yg kamu lakukan terhadapnya?” Saya menjawab: “Saya tdk begitu mempedulikannya, kecuali untk hal2 yg memang saya membutuhkannya” . Rasulullah SAW bersabda kembali: “Bagaimana kamu dapat berbuat seperti itu, sementara suami kamu itu adlh yg menentukan kamu masuk ke surga / ke neraka” (HR. Imam Nasai, Hakim, Ahmad dg Hadis Hasan).
 
►. Memusuhi suami sama saja dg memusuhi Allah. Seorang isteri yg meninggalkan suami & memusuhi suaminya padahal suami baik pada isterinya. Sangatlah tdk mungkin masuk surga krn Bagaimana mungkin seorang isteri berharap masuk surga jika Allah memusuhinya. Bahkan jika sampai suami terluka hati / fisiknya maka Allah & Rasullullah SAW akan memisahkan diri dari isteri tersebut. Hal ini dijelaskan dalam Hadist Rasullullah SAW : “Tidaklah istri menyakiti suami di dunia kecuali ia bicara pada suami dg mata yg berbinar, janganlah sakiti dia (suami), agar Allah tdk memusuhimu, jika suamimu terluka maka dia akan segera memisahkanmu kepada Kami (Allah dan Rasul)”. HR. Tirmidzi dari Muadz bin Jabal.
 
►. Isteri meninggalkan suami tdk ada nafkah baginya & layak mendapat azab. Seorang Ulama & pemikir Islam yg sangat terkenal akan kecerdasannya & sangat dikagumi oleh para ulama pada waktu itu, penghafal Quran & Ribuan Hadist, ahli Tafsir & Fiqh dari Harran, Turki yaitu Ibnu Taimiyah sampai berkata: “Jika isteri keluar rumah suami tanpa seijinnya maka tdk ada hak nafkah & pakaian”. Tdk dihalalkan bagi isteri untk keluar dari rumah suaminya kecuali dg ijinnya (suami), & apabila ia keluar dari rumah suaminya tanpa seijinnya maka ia telah berbuat nusyuz (durhaka) bermaksiat kepada Allah & Rasul-Nya & ia layak mendapat adzab.” Ibnu Taimiyah (1263-1328) adlh orang yg keras pendiriannya & teguh berpijak pada garis2 yg telah ditentukan Allah, mengikuti segala perintah-Nya & menjauhi segala larangan-Nya. Ia pernah berkata: ”Jika dibenakku sedang berfikir suatu masalah, sedangkan hal itu merupakan masalah yg muskil bagiku, maka aku akan beristighfar seribu kali / lebih / kurang. Sampai dadaku menjadi lapang / masalah itu terpecahkan. Hal itu aku lakukan baik di pasar, di masjid / di madrasah. Semuanya tdk menghalangiku untk berdzikir & beristighfar hingga terpenuhi cita- citaku.”
 
►. Taat kepada suami pahalanya seperti Jihad di jln Allah Jika seorang isteri taat kpd suaminya serta tdk pergi meninggalkan suami maka pahalanya = jihad di jln Allah. Perhatikan hadist berikut:
Al-Bazzar & At Thabrani meriwayatkan bahwa seorang wanita pernah dtng kpd Rasullullah SAW lalu berkata : “ Aku adlh utusan para wanita kpd engkau untk menanyakan : Jihad ini telah diwajibkan Allah kpd kaum lelaki, Jika menang mereka diberi pahala & jika terbunuh mereka tetap diberi rezeki oleh Rabb mereka, tetapi kami kaum wanita yg membantu mereka , pahala apa yg kami dapatkan? Nabi SAW menjawab :” Sampaikan kepada wanita yg engkau jumpai bahwa taat kpd suami & mengakui haknya itu adlh = pahala jihad di jln Allah, tetapi sedikit sekali di antara kamu yg melakukanya. Jadi akan sangat tdk mungkin bagi seorang isteri yg mengaku mengerti hukum agama Islam tapi pergi meninggalkan tanggung jawab sebagai isteri meninggalkan suaminya dari rumah. Oleh krn itulah sangatlah
penting untk memilih istri yg mengerti akan hukum agama & memilih isteri itu bukan krn kecantikan / hartanya tapi dipilih krn agamanya agar selamat tdk terjerumus kedalam
panasnya Api neraka. Sabda Rasullullah SAW :“Wanita itu dinikahi karena: hartanya, kecantikannya, keturunannya & agamanya. maka pilihlah agamanya agar kamu selamat” Hadist Shahih Bukhari. “Dunia adlh kesenangan & sebaik-baik kesenangan di dunia adlh isteri yg baik (sholehah) ” Hadist Shahih Muslim. 

Lebih mulia seorang wanita memberi nasehat / berbicara dari hati ke hati dg suami bukan kpd orang lain jika terjadi ketidakadilan pada dirinya daripada langsung pergi meninggalkan suaminya . Seorang isteri yg benci terhadap suaminya & memang berniat meninggalkan suami supaya di cerai & kemudian berharap memperoleh pasangan pengganti / sudah ada pengganti yg lebih baik menurut dirinya, jelas sekali wanita itu digoda setan agar wanita ini melihat lelaki lain lebih menarik dari suaminya sehingga timbul rasa bosan, cekcok dll & akhirnya berbuntut pada perceraian. Allah SWT telah mengingatkan kita agar tdk membenci / menyukai sesuatu padahal kita tdk tahu rahasia dibalik itu, dlm Al Baqoroh ayat 216 : “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, & boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tdk mengetahui” 
Saya lanjutkan, Usaha setan bisa dikatakan sukses besar bila berhasil menjadikan wanita itu cerai dan berpredikat janda krn wanita ini akan lebih mudah digoda sebab tdk ada yg menjaganya (suami) . Wanita ini akan merasa bebas tdk ada ikatan, lebih nyaman krn tdk ada yg mengontrol (suami), selanjutnya jika tdk kuat imannya (kebanyakan tdk kuat) akan timbul banyak fitnah & dosa bagi wanita itu di kemudian hari. Godaan setan akan lebih kuat pada saat janda krn faktor alami kebutuhan batin selain itu akan banyak lelaki yg merayu yg memanfaatkan kondisi janda sehingga menyeret wanita itu dlm lembah dosa yg tiada berkesudahan sampai wanita itu sadar jika suatu saat sakit / sudah berumur tdk ada yg menemani sampai meninggal.
 
Pernikahan adlh hal yg suci melibatkan keluarga, & tetangga jadi tdk sepantasnyalah jika seorang isteri meninggalkan suaminya untk alasan emosi pribadi dg meninggalkan perasaan kebahagiaan keluarganya sendiri / keluarga pasangannya. Atas kehendak Allah, rezeki yg lebih bisa diberikan pada isteri bukan pada suami, jadi janganlah menjadi tinggi hati jika suatu saat rezki isteri melebihi suami, merasa lebih bermanfaat dari suami, merasa bisa hidup sendiri & dpt mengatasi sendiri segala hal, tdk mau diatur sehingga tdk patuh kpd suami. Inilah tanda2 kehancuran suatu kapal pernikahan krn ada 2 nahkoda yg mengendalikan kapal dg arah berlawanan. Kapal Pernikahan akan bisa selamat sampai tujuan (surga dunia akhirat) jika hanya punya satu arah yg disepakati & diusahakan bersama. Bagaimanapun juga tujuan hidup akan lebih mudah dicapai jika ada keharmonisan sejati yg hanya dpt dicapai dlm suatu keluarga yg lengkap ada suami. Harta yg dibanggakan & dikumpulkan bisa hilang dlm sekejab (kebakaran, tsunami dll) tapi mempunyai suami / isteri yg sholeh adlh harta tdk ternilai yg tdk akan hilang kecuali mati. Oleh krn itulah peran isteri terhadap suami sangat besar dlm mengarungi samudera kehidupan agar tujuan akhir bahagia dunia akhirat dapat segera tercapai sehingga Allah pun akan memberi pahala yg besar untuk isteri yg taat & patuh kpd suaminya.

Sumber  :  Berbagai sumber

0 komentar:

Posting Komentar