
Bagaimana suasana malam pertama di alam kubur… Bagaimana kedasyatan
siksaannya…? Dosa-dosa apakah yang menyebabkan siksaan kubur…? Bagaimana
kaedah menjemput kematian terindah…?
“Setiap yang bernyawa pasti merasai mati, Wahai jiwa yang tenang,
Pulanglah kehadrat Tuhan mu dengan gembira dan diredhai, masuklah dalam
jemaah hamba-hamba-Ku, dan masuk pula dalam syurga-Ku…”
Pada hari itu ia begitu bahagia, menikmati indahnya alam ciptaan
Allah, bersama anak dan keluarga, penuh keceriaan, hidup dalam
kesenangan dan kehidupan yang terjamin, tertawa melihat telatah
anak-anaknya, demikian pula dia ditertawakan oleh anak-anaknya… lalu
tiba-tiba ia didatangi oleh suatu malam, malam disaat dia dijemput oleh
kematiannya…
Sakarat….. Sakaratul Maut….
“Dan datangnya sakaratul maut itu benar… Itulah yang kamu selalu lari
dari padanya… Ditiuplah sangkakala Hari terlaksananya Ancaman… Setiap
jiwa datang dengan malaikat yang jadi saksi… Sungguh kami lalai akan
kenyataan ini… Maka kami singkapkan kakitanganmu, pada hari itu hingga
penglihatanmu menjadi jelas” (Qaf: 19-22).
Malam itulah malam pertama ia berada dalam alam kubur… sendiri
dikecam oleh kesunyian, tanpa anak dan isteri/suami juga sahabat karib…
yang ada hanyalah amal… inilah malam pertama anak kita menjadi yatim,
dan isteri/suami kita menjadi janda/duda… malam pertama yang menggusur
dari tempat tidur yang empuk menuju dinginnya tanah berselimutkan kafan…
inilah malam yang mengusir kita dari rumah mewah dan megah.. menempati
liang lahad yang gelap dan sempit… kelmarin malam kita masih berpesta,
makan dan minum bersama sahabat karib… tiba-tiba kita masuk pada malam
pertama dimana kita menjadi santapan cacing tanah dan serangga… pada
malam ini kita baru sedar.. Ternyata… HARTA, KELUARGA, PEKERJAAN yang
keras kita mencarinya sampai lalai dari mengingati Allah… tidak
sedikitpun daripada semua itu menemani dan membela kita…
Allah SWT berfirman, “Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai
kamu masuk kedalam kubur, janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui
akibat perbuatanmu” (At-Takatsur: 1-3)
Inilah malam episod pertama dari alam akhirat, kuburan boleh menjadi
taman syurga, sebaliknya ia boleh menjadi satu lubang dari lubang-lubang
neraka… inilah kematian datang dengan tiba-tiba… ia datang tepat pada
waktunya… tidak lambat dan tidak cepat… meragut dengan paksa,
melenyapkan segala nikmat dunia.. tidak pernah menilai kita tua atau
muda, kaya atau miskin, sihat atau sakit… ia datang untuk mengeluarkan
manusia dari alam kehidupan yang selama ini kita jalani.. ketahuilah
rumah yang kukuh dan megah tidak akan mampu membentengi datangnya sang
pencabut nyawa…
Banyaknya wang di bank tidak mampu memberi rasuah kepada Malaikat
untuk undurkan waktu kematiannya… inilah realiti kematian… sudah
bersiapkah kita menghadapi malam pertamanya… Bukankah Rasulullah Saw ada
bersabda “ Orang yang bijak adalah yang sentiasa mengingati mati di
antara kamu, dan ada bekalan setelah kematiannya..” Marilah kita siapkan
bekalan untuk menjadi penyinar di alam kubur nanti… demi Allah, tiada
yang sanggup menerangkannya melainkan dengan iman dan amal yang soleh..
Metode Menjemput Kematian…
“Kematian adalah nasihat terbaik dan guru kehidupan, sedikit sahaja
kita lengah dari memikirkan kematian, maka kita akan kehilangan guru
terbaik dalam kehidupan”
Sesungguhnya manusia telah memilih bagaimana akhir hidupnya… dan
pilihan itu ada pada bagaimana ia menjalani kehidupannya… sebagaimana ia
menjalani kehidupannya seperti itulah berakhirnya kematiannya… kerana
sesungguhnya dengan menjalani kehidupan bererti kita sedang menuju
kepada kematian kita…
Pernahkah kita mendengar berita tentang seorang penzina mati di katil
hotel diatas perut pasanganya… seorang penagih dadah mati ketika
menghisapnya… dan para penjudi mati diatas meja judinya… begitu juga
kita pernah mendengar ahli ibadah mati di atas tikar sejadahnya…
Alangkah malangnya, saat ajal tiba kita masih berlumur dosa berbalut
nista… inilah malam pertama kita DI ALAM KUBUR… sendiri, di cekam sepi
gelap yang tidak pernah terbayang… hilanglah sudah… semua gemerlapnya
DUNIA… RUMAH dengan jerih payah bertahun-tahun telah kita bangunkan…
ISTERI/SUAMI dan pengabdiannya begitu tulus… ANAK, yang padanya darah
daging kita… ORANG TUA yang titisan kasih sayangnya.. mengalir di tubuh
kita… dan PEKERJAAN, yang bermati-matian kita habiskan waktu untuknya…
KERETA MEWAH yang selalu menjadi kebanggaan… tapi kini hari itu telah
pergi… masa pun telah tiada… yang tersisa hanya dosa… yang terus
terbayang…
TERINGAT… akan ISTERI/SUAMI yang sentiasa dinafikan hak-haknya… ANAK,
yang telah kita kotori tubuhnya dari nafkah yang HARAM… ORANG TUA, yang
di sisa hidupnya belum sempat dibahagiakan… SAHABAT KARIB, yang meminta
bantuan kita biarkan… dan KAWAN-KAWAN, yang telah banyak kita
kecewakan…
Ya ALLAH, masihkah ada hari milik-Mu untukku… agar boleh ku lunaskan
segala urusan… lilitan hutang yang belum terbayar… banyaknya AMANAH dan
KEPERCAYAAN yang tidak disampaikan… beribu JANJI yang sering diingkari…
dan WANG RASUAH, yang telah kita nikmati dan kita bagi… namun kini,
PINTU-MU… sudah tertutup rapat… bertaubat sudah terlambat, menyesali
diri sudah tidak bererti… dan tinggallah sendiri menanggung beban DOSA
dan KESALAHAN yang tidak terMAAFKAN… merasakan PENDERITAAN yang PANJANG
yang tiada berakhir… SEKARANG, adakah dalam hati kita MATI itu sebagai
PENASIHAT..???
Bersambung KE JILID II.
Bersambung KE JILID II.
0 komentar:
Posting Komentar