
Banyak hadits yang meriwayatkan tentang siwak dan anjuran untuk
menggunakannya. Diantaranya hadits berikut ini : Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda, “Siwak adalah pembersih mulut dan sebab
ridhanya Rabb”. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah). Diriwayatkan dari Hudzaifah
ra., dia berkata, “Nabi Saw selalu menggosok giginya dengan siwak setiap
bangun dari tidur malam hari (HR Bukhari)
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersiwak dalam waktu puasa dan tidak, pada waktu wudhu, ketika akan sholat atau memasuki rumah. Beliau bersiwak dengan kayu (dahan ) Araak. Bila tidur, siwak itu diletakkan di dekat kepalanya, dan jika bangun tidur beliau mulai bersiwak.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersiwak dalam waktu puasa dan tidak, pada waktu wudhu, ketika akan sholat atau memasuki rumah. Beliau bersiwak dengan kayu (dahan ) Araak. Bila tidur, siwak itu diletakkan di dekat kepalanya, dan jika bangun tidur beliau mulai bersiwak.
Dalam kitab Ath-Thubbun Nabawi (Medis Nabawi) yang disusun oleh Ibnul Qoyyim dijelaskan manfaat siwak antara lain :
- - membersihkan mulut,
- - membersihkan gusi,
- - mencegah pendarahan
- - menguatkan penglihatan
- - mencegah gigi berlubang
- - menyehatkan pencernaan
- - menjernihkan suara
- - membantu pencernaan makanan
- - memperlancar saluran nafas (bicara)
- - menggiatkan bacaan
- - menahan tidur
- - meridhokan Allah Ta’ala
- - dikagumi malaikat
Penelitian terbaru terhadap kayu siwak menunjukkan bahwa siwak
mengandung mineral-mineral alami yang dapat membunuh bakteri,
menghilangkan plaque, mencegah gigi berlubang serta memelihara gusi.
Siwak memiliki kandungan kimiawi yang bermanfaat, seperti :
- Antibacterial acids, seperti astringents, abrasive dan detergents yang berfungsi untuk membunuh bakteri, mencegah infeksi dan menghentikan pendarahan pada gusi. Pada penggunaan siwak pertama kali, mungkin terasa pedas dan sedikit membakar, karena terdapat kandungan serupa mustard di dalamnya yang merupakan substansi antibacterial acids tersebut.
- Kandungan kimia seperti Klorida, Pottasium, Sodium Bicarbonate, Fluoride, Silika, Sulfur, Vitamin C, Trimethyl amine, Salvadorine, Tannins dan beberapa mineral lainnya yang berfungsi untuk membersihkan gigi, memutihkan dan menyehatkan gigi dan gusi. Bahan-bahan ini sering diekstrak sebagai bahan penyusun pasta gigi.
- Minyak aroma alami yang memiliki rasa dan bau yang segar, menjadikan mulut menjadi harum dan menghilangkan bau tak sedap.
- Enzim yang mencegah pembentukan plaque yang menyebabkan radang gusi. Plaque juga merupakan penyebab utama tanggalnya gigi secara premature.
- Anti decay agent (Zat anti pembusukan), yang menurunkan jumlah bakteri di mulut dan mencegah proses pembusukan. Selain itu siwak juga turut merangsang produksi saliva (air liur) lebih, dimana saliva merupakan organik mulut yang melindungi dan membersihkan mulut.
Sebuah penelitian terbaru tentang ‘Periodontal Treatment’ (Perawatan
gigi secara periodik/berkala) dengan mengambil sample terhadap 480 orang
dewasa berusia 35-65 tahun di kota Makkah dan Jeddah oleh para ilmuwan
dari King Abdul Aziz University, Jeddah, menunjukkan bahwa Periodontal
treatement untuk masyarakat Makkah dan Jeddah adalah lebih rendah
daripada studi yang dilakukan terhadap negara-negara lain, hal ini
mengindikasikan bahwa penggunaan siwak berhubungan sangat erat terhadap
rendahnya kebutuhan masyarakat Makkah dan Jeddah terhadap ‘Periodontal
Treatment’.
Penelitian lain dengan menjadikan bubuk siwak sebagai bahan tambahan
pada pasta gigi dibandingkan dengan penggunaan pasta gigi tanpa campuran
bubuk siwak menunjukkan bahwa prosentase hasil terbaik bagi kebersihan
gigi secara sempurna adalah pasta gigi dengan butiran-butiran bubuk
siwak, karena butiran-butioran tersebut mampu menjangkau sela-sela gigi
secara sempurna dan mengeluarkan sisa-sisa makanan yang masih bersarang
pada sela-sela gigi. Sehingga banyak perusahaanperusahaan di dunia
menyertakan bubuk siwak ke dalam produk pasta gigi mereka. WHO pun turut
menjadikan siwak termasuk komoditas kesehatan yang perlu dipelihara dan
dibudidayakan. Mari kita budayakan hidup sehat dengan bersiwak…!!!
Sudah ada penelitian tentang siwak pada gigi. Mineral yang terdapat
di dalam siwak seperti Natrium Klorida, Kalium, Sodium Bikarbonat dan
Kalsium Oksida juga berfungsi membersihkan gigi. Bau harum dan rasanya
yang enak, timbul dari minyak alamiah berjumlah 1% dari seluruh
komposisi. Selain itu di dalam siwak juga terdapat enzim yang mecegah
penyakit gusi. Komposisi alamiah yang terdapat pada siwak, ditiru dengan
menambahkan zat-zat seperti yang terdapat pada siwak, pada pasta gigi
buatan. Penelitian lain menyebutkan bahwa siwak berasal dari pohon
Salvadore Persica yang tumbuh di sekitar kota Mekah dan Timur Tengah,
jarang mempunyai diameter lebih dari satu kaki. Siwak memiliki kandungan
antara lain; trimetil amine, klorida, fluorida dan silika. Karena
khasiatnya yang baik, bahan ini juga dibuat dalam bentuk serbuk dan
digunakan dengan sikat gigi biasa
Sebuah majalah Jerman memuat tulisan ilmuwan yang bernama Rudat,
direktur Institut Perkumanan Universitas Rostock. Dalam tulisannya itu
ia berkata, “Setelah saya membaca tentang siwak yang biasa digunakan
Bangsa Arab sebagai sikat gigi, sejak saat itu pula saya mulai melakukan
pengkajian. Penelitian ilmiah modern mengukuhkan, bahwa siwak
mengandung zat yang melawan pembusukan, zat pembersih yang membantu
membunuh kuman, memutihkan gigi, melindungi gigi dari kerapuhan, bekerja
membantu merekatkan luka gusi dan pertumbuhannya secara sehat, dan
melindungi mulut serta gigi dari berbagai penyakit. Sebagaimana telah
terbukti bahwa siwak memiliki manfaat mencegah kanker.”
0 komentar:
Posting Komentar