• RSS
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin

Rabu, 12 November 2014

TAHAJJUD menurut Sains

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgio08MlDwoHrIP6ZkHJkqGKw38A_U4MBt-gLrkeszB0qYIDcZmWru9iCYwt-VcrYk-WhDG3psb4qki5j0lwlL9UCCo4rY1YDNvS5jZGF0lv065pupccq6rnt_aDbxW10dvVIaxkvwxKXJc/s320/g.jpg
Dokter Samir Ismail Hulwi:
Sesungguhnya sholat malam/shalat tahajud memberikan energi dan spirit kepadamu, serta menghindarkan sakit punggung di kemudian hari. Sebuah studi kedokteran disebutkan bahwa orang-orang lanjut usia yang mengerjakan sholat malam dapat menikmati tingkat kesehatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak mengerjakan sholat malam. 

 

Disamping itu, sholat malam juga menghindarkan seseorang dari terserang penyakit arteriosclerosis yang bisa menyebabkan serangan penyakit angina
pectoris serta kram jantung dan otak. Sebab, orang yang bangun dimalam hari dan memutuskan jalannya tidur panjang berarti melakukan gerakan yang bisa menghindarkannya dari munculnya penyakit tersebut. (Al Lail Naumuhu wa Qiyamuhu, hal 61).


Al Hajj Abbas Karoroh mengatakan, " Sholat itu, disamping merupakan bentuk ketaatan kepada Sang Kholiq dan ketundukan kepada-Nya, merupakan olahraga yang banyak sekali manfaatnya. Sebab jasad manusia ini terdiri dari tulang, sendi, otot, urat, urat darah dan syaraf. Seluruhnya membutuhkan pelumasan setiap harinya dengan cara bergerak. 

Barangkali kejang kedua betis dan bisul pada punggung, akan menimpa orang-orang yang suka banyak tidur. Otot - otot pada tubuh manusia ini mencapai ratusan jumlahnya. Syaraf manusia juga banyak, yang tersebar, saling berhubungan dan bercabang-cabang pada tubuh manusia layaknya jalur listrik pada komputer. Tulang tulang pada tubuh manusia berjumlah 360 buah.

Rosulullah Sholallahu Alaihi Wasalam bersabda sebagaimana yang disebutkan dalam hadits riwayat Thobroni: "Kerjakanlah sholat malam (sholat tahajud), karena sesungguhnya ia akan mengusir penyakit dari dalam tubuh."
Rasulullah mencontohkan sholat tahajjud (alangkah lebih baik) terdiri dari sebelas rakaat, namun terkadang Rasul melaksanakan sholat iftitah (pembukaan) sebanyak dua rakaat sebelum melaksanakan sholat tahajjud sehingga menjadi tiga belas rakaat. Pelaksanaanya ada yang empat kali salam (dua rakaat-dua rakaat sebanyak delapan rakaat) dan satu kali salam di witir yang berjumlah tiga rakaat, namun ada juga dua kali salam (empat rakaat-empat rakaat sebanyak delapan rakaat) dan satu kali salam di witir yang berjumlah tiga rakaat. Sholat sunnah yang mulia ini tidak mungkin tidak memberikan manfaat bagi yang melaksanakannya, ketika kita sebagai makhluk-Nya melaksanakan sholat tahajjud, kita akan mendapatkan manfaat ruhaniyah maupun jasmaniyah.

Dalam buku berjudul Kiat Sehat Tanpa Obat karya Drs. KH. Ibnu Hajar, menjelaskan bahwa kebekuan lemak tubuh dapa dicegah dengan melaksanakan sholat tahajjud. Menurut beliau, ketika malam maka suhu tubuh menjadi turun atau kedinginan dan lembab. Pada saat kedinginan banyak lemak jenuh yang melapisi saraf berubah menjadi beku. Kolesterol dan asam urat berubah menjadi pengapuran. Sholat tahajjud yang dilaksanakan di malam hari dapat mengaktifkan sistem pemanas tubuh untuk menghambat pembekuan lemak yang melapisi saraf. Sholat tahajjud juga dapat mencegah dari penyakit paru-paru basah sebab saluran kelebihan uap air dan paru-paru ke ginjal yang berada di bagian belakang tubuh, jika terlalu lama tidur akan tertahan berat badan kita sehingga paru-paru menjadi lembab dan saluran tersebut tersumbat.

Seorang ilmuwan Mesir yang bernama Fadhlalla Haeri menyatakan bahwa sholat tahajjud dapat memandu seorang muslim mencapai titik keseimbangan. Di sisa masa efektif istirahat, yaitu tiga jam tidur alangkah baiknya seorang muslim beraktivitas yang bermanfaat. Pada saat itu energi di dalam tubuh berada dalam kondisi rendah dan medan refleksi yang masih bersih. Dampaknya, akan meningkatkan intuisi dan kesadaran diri untuk mengendalikan emosi negatif. 

Ilmuwan yang bernama M. Sholeh, seorang dosen IAIN Sunan Ampel Surabaya melakukan penelitian juga terhadap dampak sholat tahajjud. Penelitian ini dilakukan kepada 41 responden dari pesantren. Dari 41 responden hanya 23 orang yang mampu mempertahankan sholat tahajjud selama sebulan penuh. Dalam penelitian berkelanjutan, tinggal 19 orang yang mampu mempertahankan sholat tahajjud selama dua bulan penuh. Sholat dilaksanakan dari pukul 02.00 – 03.30 sebanyak sebelas rakaat. Hasil yang diperoleh penelitian M. Sholeh adalah apabila dilakukan secara ikhlash, terus menerus, tepat gerakannya, dan khusyuk secara medis akan menumbuhkan ketahanan tubuh (immun), khususnya pada immunoglobin M, G, A dan limfosit yang berupa persepsi dan motivasi positif, serta dapat mengefektifkan kemampuan individu dalam menghadapi masalah yang sedang dihadapi (coping).

0 komentar:

Posting Komentar