
Dokter Samir Ismail Hulwi:
Sesungguhnya
sholat malam/shalat tahajud memberikan energi dan spirit kepadamu,
serta menghindarkan sakit punggung di kemudian hari. Sebuah studi
kedokteran disebutkan bahwa orang-orang lanjut usia yang mengerjakan
sholat malam dapat menikmati tingkat kesehatan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan mereka yang tidak mengerjakan sholat malam.
Disamping itu, sholat malam juga menghindarkan seseorang dari terserang penyakit arteriosclerosis yang bisa menyebabkan serangan penyakit angina
pectoris
serta kram jantung dan otak. Sebab, orang yang bangun dimalam hari dan
memutuskan jalannya tidur panjang berarti melakukan gerakan yang bisa
menghindarkannya dari munculnya penyakit tersebut. (Al Lail Naumuhu wa
Qiyamuhu, hal 61).
Al
Hajj Abbas Karoroh mengatakan, " Sholat itu, disamping merupakan bentuk
ketaatan kepada Sang Kholiq dan ketundukan kepada-Nya, merupakan
olahraga yang banyak sekali manfaatnya. Sebab jasad manusia ini terdiri
dari tulang, sendi, otot, urat, urat darah dan syaraf. Seluruhnya
membutuhkan pelumasan setiap harinya dengan cara bergerak.
Barangkali
kejang kedua betis dan bisul pada punggung, akan menimpa orang-orang
yang suka banyak tidur. Otot - otot pada tubuh manusia ini mencapai
ratusan jumlahnya. Syaraf manusia juga banyak, yang tersebar, saling
berhubungan dan bercabang-cabang pada tubuh manusia layaknya jalur
listrik pada komputer. Tulang tulang pada tubuh manusia berjumlah 360
buah.
Rosulullah
Sholallahu Alaihi Wasalam bersabda sebagaimana yang disebutkan dalam
hadits riwayat Thobroni: "Kerjakanlah sholat malam (sholat tahajud),
karena sesungguhnya ia akan mengusir penyakit dari dalam tubuh."
Rasulullah mencontohkan
sholat tahajjud (alangkah lebih baik) terdiri dari sebelas rakaat, namun
terkadang Rasul melaksanakan sholat iftitah (pembukaan) sebanyak dua rakaat
sebelum melaksanakan sholat tahajjud sehingga menjadi tiga belas rakaat.
Pelaksanaanya ada yang empat kali salam (dua rakaat-dua rakaat sebanyak delapan
rakaat) dan satu kali salam di witir yang berjumlah tiga rakaat, namun ada juga
dua kali salam (empat rakaat-empat rakaat sebanyak delapan rakaat) dan satu
kali salam di witir yang berjumlah tiga rakaat. Sholat sunnah yang mulia ini
tidak mungkin tidak memberikan manfaat bagi yang melaksanakannya, ketika kita
sebagai makhluk-Nya melaksanakan sholat tahajjud, kita akan mendapatkan manfaat
ruhaniyah maupun jasmaniyah.
Dalam buku berjudul Kiat Sehat Tanpa Obat karya Drs. KH.
Ibnu Hajar, menjelaskan bahwa kebekuan lemak tubuh dapa dicegah dengan
melaksanakan sholat tahajjud. Menurut beliau, ketika malam maka suhu tubuh
menjadi turun atau kedinginan dan lembab. Pada saat kedinginan banyak lemak
jenuh yang melapisi saraf berubah menjadi beku. Kolesterol dan asam urat
berubah menjadi pengapuran. Sholat tahajjud yang dilaksanakan di malam hari
dapat mengaktifkan sistem pemanas tubuh untuk menghambat pembekuan lemak yang
melapisi saraf. Sholat tahajjud juga dapat mencegah dari penyakit paru-paru
basah sebab saluran kelebihan uap air dan paru-paru ke ginjal yang berada di
bagian belakang tubuh, jika terlalu lama tidur akan tertahan berat badan kita
sehingga paru-paru menjadi lembab dan saluran tersebut tersumbat.
Seorang ilmuwan Mesir yang
bernama Fadhlalla Haeri menyatakan bahwa sholat tahajjud dapat memandu seorang
muslim mencapai titik keseimbangan. Di sisa masa efektif istirahat, yaitu tiga
jam tidur alangkah baiknya seorang muslim beraktivitas yang bermanfaat. Pada
saat itu energi di dalam tubuh berada dalam kondisi rendah dan medan refleksi
yang masih bersih. Dampaknya, akan meningkatkan intuisi dan kesadaran diri
untuk mengendalikan emosi negatif.
Ilmuwan yang bernama M.
Sholeh, seorang dosen IAIN Sunan Ampel Surabaya melakukan penelitian juga
terhadap dampak sholat tahajjud. Penelitian ini dilakukan kepada 41 responden
dari pesantren. Dari 41 responden hanya 23 orang yang mampu mempertahankan
sholat tahajjud selama sebulan penuh. Dalam penelitian berkelanjutan, tinggal
19 orang yang mampu mempertahankan sholat tahajjud selama dua bulan penuh.
Sholat dilaksanakan dari pukul 02.00 – 03.30 sebanyak sebelas rakaat. Hasil
yang diperoleh penelitian M. Sholeh adalah apabila dilakukan secara ikhlash,
terus menerus, tepat gerakannya, dan khusyuk secara medis akan menumbuhkan
ketahanan tubuh (immun), khususnya
pada immunoglobin M, G, A dan limfosit yang berupa persepsi dan motivasi
positif, serta dapat mengefektifkan kemampuan individu dalam menghadapi masalah
yang sedang dihadapi (coping).
0 komentar:
Posting Komentar