• RSS
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin

Sabtu, 21 September 2013

KEAJAIBAN WUDHU


Wudhu adalah salah satu syariat Islam. Allah SWT memerin tahkan umat Islam untuk membersihkan diri atau berwudhu, sebelum mendirikan shalat lima waktu. (QS Al-Ma'idah [5]: 6).
Sebab, wudhu merupakan salah satu syarat diterimanya ibadah shalat oleh Allah. "Allah tidak akan menerima shalat seseorang di antara kamu, hingga dia berwudhu ." (HR Bukhari No 135, dan Muslim No 224-225).

Secara umum, tujuan berwudhu adalah untuk membersihkan diri dari hadats dan najis yang menempel di badan. Seperti kencing, kotoran manusia, air liur anjing, babi, wadzi, madzi, dan lainnya. Di balik tujuan tersebut, terkandung makna yang sangat dalam. Wudhu bukan hanya sekadar untuk kebersihan, tapi juga menyehatkan, baik fisik maupun psikis (kejiwaan), baik kesehatan jasmani maupun rohani.


 


Dunia ilmu kedokteran telah membuktikan khasiat wudhu. Di balik ibadah yang sederhana, murah, dan mudah, bahkan terkadang dianggap sepele, ternyata terkandung hikmah yang sangat luar biasa. Wudhu menyimpan berbagai kemukjizatan yang mengagumkan. Bahkan, berapa banyak orang yang masuk Islam, karena Islam mengajarkan kebersihan dari ibadah yang bernama wudhu.

Tak salah bila Allah mewajibkan syariat wudhu ini sejak 14 abad silam kepada umat Islam. Di dalamnya terkandung hikmah dan manfaat yang sangat besar. Bahkan, bila seseorang melaksanakan dan mengerjakan wudhu dengan baik dan benar, niscaya tubuhnya akan senantiasa sehat dan terhindar dari berbagai serangan penyakit. Baik penyakit kulit, asma, kanker, pilek, sinusitis, migren, kudis, kurap, dan lain sebagainya.

Dunia ilmu kesehatan mengenal berbagai macam metode dan pencegahan penyakit. Bahkan, ribuan tahun silam, ilmu kesehatan Tiongkok mengenal istilah akupunktur, yaitu suatu metode kesehatan dengan cara tusuk jarum. Ada ribuan titik yang harus ditusuk dengan jari, jika ingin mendapatkan kesehatan yang prima. Dan tidak mudah mempelajari titik-titik itu, karena jumlahnya mencapai 4.000-5.000 titik.

Setelah akupunktur, muncul kemudian pengobatan refleksiologi, yaitu menekan titiktitik syaraf tubuh yang terletak pada kaki dan tangan. Jumlah titik refleksi di kaki dan tangan ini mencapai ratusan lebih.

Pada 1997, metode refleksi dan akunpunktur dianggap sebuah metode yang sangat rumit, karena banyaknya titik yang harus dipahami dan dihapalkan. Maka, seorang dokter yang bernama Gary Craig, asal Inggris, melakukan modifikasi teknik akupunktur yang jumlahnya mencapai ribuan itu menjadi 18 titik. Ia menyebut teori modifikasi akupunktur ala Gary Craig ini dengan nama Emotional Freedom Technique (EFT). Teknik yang digunakan untuk pengobatan adalah dengan cara mengetok (tapping).

Kemudian pada tahun 2000-an, EFT ini dikembangkan lagi oleh Ahmad Faiz Zainuddin, alumnus Universitas Airlangga (Unair) Surabaya dengan nama Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT). Teknik yang digunakan juga dengan cara mengetok (tapping). Dan jumlah titik yang diketok itu hanya ada 14. Dinamakan SEFT karena ia menggabungkan unsur doa dan kalimat thayyibah dalam tekniknya ini.

Perintah membersihkan diri atau berwudhu, sebenarnya juga diajarkan dalam agama lainnya. Kaum Yahudi juga melaksanakan wudhu (atau yang serupa dengan wudhu) dan membersihkan diri sebelum beribadah kepada Allah. Demikian pula dalam ajaran Kristen dan Katolik. Hal ini tertulis dengan jelas dalam kitab Keluaran, Kejadian, Ulangan, dan lainnya. Bahkan, dalam ajaran kaum Sabian (Shabiin), yaitu pengikut Nabi Yahya AS, mereka juga melaksanakan wudhu sebelum shalat. Shalat kaum Sabian ini adalah menghadap ke kutub utara.

Karena itu, wudhu yang seringkali dianggap sepele, sebenarnya merupakan syariat yang harus dan wajib dikerjakan. Sayangnya, banyak orang yang tidak mengerjakannya secara baik dan benar. Padahal, dalam sejumlah hadis, Rasul SAW memerintahkan umat Islam agar menyempurnakan wudhunya. "Sempurnakanlah wudhumu, karena sesungguhnya Aku (Rasul--Red) akan mengenali kalian di hari kiamat nanti dari bekas wudhunya."

Prof Leopold Werner von Ehrenfels, seorang psikiater dan sekaligus neurology berkebangsaan Austria, menemukan sesuatu yang menakjubkan terhadap wudhu. Ia mengemukakan sebuah fakta yang sangat mengejutkan.
Bahwa pusat-pusat syaraf yang paling peka dari tubuh manusia ternyata berada di sebelah dahi, tangan, dan kaki. Pusat-pusat syaraf tersebut sangat sensitif terhadap air segar. Dari sini ia menemukan hikmah dibalik wudhu yang membasuh pusat-pusat syaraf tersebut. Ia bahkan merekomendasikan agar wudlu bukan hanya milik dan kebiasaan umat Islam, tetapi untuk umat manusia secara keseluruhan.

Organ tubuh yang menjadi anggota wudlu disebutkan dalam QS al-Maidah [5]:6, adalah wajah, tangan sampai siku, dan kaki sampai mata kaki. Dalam hadis riwayat Muslim juga dijelaskan bahwa, air wudlu mampu mengalirkan dosa-dosa yang pernah dilakukan oleh mata, penciuman, pendengaran, tangan, dan kakinya, sehingga yang bersangkutan bersih dari dosa.
Dengan senantiasa membasuh air segar pada pusat-pusat syaraf tersebut, maka berarti orang akan memelihara kesehatan dan keselarasan pusat sarafnya. Pada akhirnya Leopold memeluk agama Islam dan mengganti nama menjadi Baron Omar Rolf Ehrenfels.
“Kami akan memperlihatkan AYAT-AYAT (TANDA-TANDA) Kami di segenap penjuru dan pada diri mereka sendiri ssehingga JELASlah bagi mereka Al-Quran adalah BENAR.” (QS Fushilat:53)

Dalam hal ini Rasulullah Saw pernah bersabda : “Apabila diantara kalian sedang marah, maka berwudhulah”.
Mencegah masuknya Bibit-bibit Penyakit'
Kulit adalah organ tubuh manusia yang paling besar yang dapat melindungi tubuh dari kuman.
Mencegah Penyakit Flu
Karena pada saat berwudhu kita melakukan Isytinsyaq (menghirup air ke dalam hidung).
Mencegah Berbagai Macam Penyakit Mulut
Yaiu dengan berkumur-kumur.
Menjaga Kesehatan Kulit
Ada 65 titik-titik pada tubuh yang apabila terkena air, terutama pada saat berwudhu, maka akan menjaga kesehatan kulit.
Meremajakan Kulit
Anggota tubuh yang terkena air wudhu merupakan titik-titik peremajaan tubuh yang dapat menyehatkan kulit & meremajakan kulit. Ketika berwudhu tubuh akan menerima rangsangan positif dari efek wudhu tersebut
Syarat memasuki Sholat
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman : “Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak melaksanakan sholat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapuhlah kepalamu dan (basuh) kedua mata kakimu. Jika kamu junub maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air kecil (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu menyempurtnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur”. (QS.AL-MAIDAH : 6)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Tidak akan di terima sholatnya orang yang berhadats sampai ia berwudhu”. (HR.BUKHARI dalam shohihnya 135&6954 & MUSLIM dalam shohihnya 536)
Penghapus Dosa Kecil dan Pengangkat Derajat
Rasulullah bersabda : “Maukah kalian aku tunjukkan dengannya Allah menghapus dosa-dosa dan mengngkat derajat ? ‘Mereka berkata ‘Mau wahai Rasulullah’! Beliau bersabda : “Amalan itu adalah menyempurnakan wudhu di waktu yang tidak menyenangkan, banyaknya langkah menuju masjid dan menunggu waktu sholat, setelah menunaikan sholat itu adalah pos penjagaan”.
Tanda Pengikut Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam
Rasulullah bersabda : “Perhiasan (cahaya) seorang mukmin akan mencapai tempat yang dicapai oleh wudhunya”. (HR.MUSLIM dalam Ath-Thoharoh, bab : Thablugh Al-Hilyahhaits Yablugh al-Wudhu 585)
Abdur Ra’uf Al-Munawiy rahimahullah berkata : “Barang siapa yang lebih banyak sujudnya atau wudhunya di dunia, maka wajahnya nanti akan lebih bercahaya dan lebih berseri selain dirinya, maka mereka kaum mukminin nanti di sana akan bertingkat-tingkat sesuai besarnya cahaya”. (Lihat Faidul Qadir 2/232)
Separuh Iman
Rasulullah bersabda : “Bersuci atau wudhu adalah separuh iman. Alhamdulillah akan memenuhi mizan (timbangan). Subhanallah Walhamdulillah akan memenuhi antara langit dan bumi. Sholat adalah cahaya. Shodaqoh adalah. Kesabaran adalah sinar. Al-Furqon adalah hujjah (pembela) bagimu atau hujjah atasmu. Setiap orang keluar di waktu pagi, maka ada yang menjual dirinya, lalu membebaskannya atau membinasakannya”. (HR.MUSLIM dalam Ath-Thoharoh, bab : Fadhl Ath-Thoharoh 533)

0 komentar:

Posting Komentar